MAKALAH
ANALISA POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS, RULA
DAN REBA DIPABRIK IKAN ASIN
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah " Ergonomi dan Faal
Kerja"
Dosen
Pengampuh : Ibu Lilis Sri Handayani, SKM
Disusunoleh:
Eka nur aisyah (132010113004)
Fitriyana (132010113008)
Muthoharoh (132010113013)
Sely oktaviani (132010113017)
SEMESTER IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penggunaan tenaga
manusia dalam dunia industri di Indonesia masih sangat dominan, terutama pada
kegiatan Manual Material Handling (MMH). Kelebihan MMH bila dibandingkan dengan penanganan
material menggunakan alat bantu adalah fleksibilitas gerakan yang dapat
dilakukan untuk beban-beban ringan. Akan tetapi postur yang dilakukan beresiko
besar sebagai penyebab penyakit tulang belakang (Low Back Pain). Mengingat aktivitas MMH mempunyai peranan vital
dalam pekerjaan yang dilakukan di bagian proses produksi, maka telah banyak
dilakukan penelitian untuk menganalisis postur MMH dengan merekomendasikan
perbaikan postur dan ruang kerjanya. Metode yang digunakan untuk menganalisis
postur kerja diantaranya adalah NIOSH, OWAS, REBA dan RULA.
Keempat metode diatas bertujuan untuk mengidentifikasi
postur kerja, menentukan apakah postur yang dilakukan sudah aman dan nyaman
serta memberikan rekomendasi perbaikan postur kerja. Rekomendasi ditunjukkan
dengan menentukan klasifikasi postur, sudah termasuk aman atau belum kemudian
tindakan apa yang perlu dilakukan.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana
cara menganalisa metode OWAS ditempat Kerja?
1.2.2 Bagaimana
cara menganalisa metode RULA ditempat Kerja?
1.2.3 Bagaimana
cara menganalisa metode REBA ditempat Kerja?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk menganalisa postur
kerja serta meminimalisir terjadinya cidera punggung dengan menggunakan metode
seperti OWAS, RULA, dan REBA.
1.3.2 Untuk mengidentifikasi postur
kerja dan menentukan apakah postur kerja yang dilakukan dalam bekerja sudah
aman dan nyaman serta ergonomi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Agar dapat meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman pada peneliti khususnya pada penilaian postur kerja
1.4.2 Sebagai bahan pertimbangan
dan masukan bagi para pemilik industri agar dapat memperbaiki metode kerja,
sehingga pegawai dapat bekerja secara ergonomi pada pembuatan di Pabrik ikan
asin ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode OWAS dan
Analisa di pabrik Ikan Asin
Metode
OWAS
•
Penilaian
pada punggung (back) diberikan kriteria nilai 1 s.d 4:
•
Penilaian pada lengan (arms) diberikan kriteria nilai 1
s.d 3:
•
Penilaian pada kaki (legs) diberikan kriteria nilai 1 s.d
7:
•
Penilaian
pada beban (load/use factor) diberikan kriteria nilai 1 s.d 3:
•
Tabel
penilaian analisa postur kerja menggunakan metode OWAS :
Tabel Kategori
Pekerja ikan asin sedang melakukan pembersihan sisik ikan dan membelah ikan sambil membersihkan kotorannya. Dalam posisi duduk dan lengan berada dibawah dengan beban dibawah satu kilo.
Dari gambar diatas dihasilkan perhitungan :
a) Step 1
Pegawai ikan asin ketika mengolahi ikan dalam posisi membungkuk kedepan, posisi ini kami
berinilai 2
b) Step 2
Ketika akan membelah dan membersihkan ikannya, pegawai tersebut dalam posisi kedua tangan berada di
bawah level ketinggian bahu dan posisi ini bernilai 1
c) Step 3
Posisi wadah ikan berada dibawah kaki, sehingga untuk mengolah harus dalam keadaan duduk.
Posisi ini bernilai 1
d) Step 4
Beban yang di angkat oleh pekerja ikan asin< 10 kg, sehingga kami berinilai 1
e) Hasil akhir
2-1-1-1 dilihat dari
tabel OWAS score yang dihasilkan dari metode ini adalah 2 yaitu perlu dilakukan perbaikan.
2.2 Metode RULA dan
Analisa di Pabrik Ikan Asin
Analisis Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
Rapid Upper Limb Assessment (RULA) adalah sebuah
metode untuk menilai postur, gaya, dan gerakan suatu aktivitas kerja yang
berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas (upper limb).
Metode ini dikembangkan untuk menyelidiki resiko kelainan yang akan dialami
oleh seorang pekerja dalam melakukan aktivitas kerja yang memanfaatkan anggota
tubuh bagian atas (upper limb) (Andrian, 2013).
Metode ini menggunakan diagram postur tubuh dan
tabel penilaian untuk memberikan evaluasi terhadap faktor resiko yang akan
dialami oleh pekerja. Faktor-faktor resiko yang diselidiki dalam metode ini
adalah yang telah dideskripsikan oleh McPhee’ sebagai faktor beban eksternal
(external load factors) yang meliputi: jumlah gerakan, jerja otot statis, gaya,
postur kerja yang ditentukan oleh perlengkapan dan perabotan, dan waktu kerja
tanpa istirahat.
Untuk menilai empat faktor beban eksternal pertama yang disebutkan di atas (jumlah gerakan, kerja otot statis, gaya dan postur), Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dikembangkan untuk :
- Menyediakan metode penyaringan populasi kerja yang cepat, untuk penjabaran kemungkinan resiko cidera dari pekerjaan yang berkaitan dengan anggota tubuh bagian atas.
- Mengenali usaha otot berkaitan dengan postur kerja, penggunaan gaya dan melakukan pekerjaan statis atau repetitif, dan hal–hal yang dapat menyebabkan kelelahan otot.
- Memberikan hasil yang dapat digabungkan dalam penilaian ergonomi yang lebih luas meliputi faktor-faktor epidemiologi, fisik, mental, lingkungan dan organisasional.
Prosedur
Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
Prosedur dalam pengembangan metode
Rapid Upper Limb Assessment (RULA) meliputi tiga tahap. Tahap pertama adalah
pengembangan metode untuk merekam postur kerja, tahap kedua adalah pengembangan
sistem penilaian dengan skor, dan yang ketiga adalah pengembangan dari skala
tingkat tindakan yang memberikan panduan pada tingkat resiko dan kebutuhan
tindakan untuk mengadakan penilaian lanjut yang lebih detail.
Tahap 1
Pengembangan metode untuk merekam postur kerja
Untuk menghasilkan sebuah metode
kerja yang cepat untuk digunakan, tubuh dibagi dalam segmen-segmen yang
membentuk dua kelompok atau grup yaitu grup A dan B. Grup A meliputi bagian
lengan atas dan bawah, serta pergelangan tangan. Sementara grup B meliputi
leher, punggung, dan kaki. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh postur tubuh
terekam, sehingga segala kejanggalan atau batasan postur oleh kaki, punggung
atau leher yang mungkin saja mempengaruhi postur anggota tubuh bagian atas
dapat tercakup dalam penilaian.
Tahap 2 Pengembangan sistem skor untuk pengelompokan bagian tubuh
Sebuah skor tunggal dibutuhkan dari
Grup A dan B yang dapat mewakili tingkat pembebanan postur dari sistem
muskuloskeletal kaitannya dengan kombinasi postur bagian tubuh. Hasil
penjumlahan skor penggunaan otot (muscle) dan tenaga (force) dengan Skor Postur
A menghasilkan Skor C. sedangkan penjumlahan dengan Skor Postur B menghasilkan
Skor D.
Tahap 3
Pengembangan Grand Score dan Action List
Tahap ini bertujuan untuk
menggabungkan Skor C dan Skor D menjadi suatu grand score tunggal yang dapat
memberikan panduan terhadap prioritas penyelidikan / investigasi berikutnya.
Tiap kemungkinan kombinasi Skor C dan Skor D telah diberikan peringkat, yang
disebut grand score dari 1-7 berdasarkan estimasi resiko cidera yang berkaitan
dengan pembebanan muskuloskeletal.
Aplikasi
Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
- Alat untuk melakukan analisis awal yang mampu menentukan seberapa jauh risiko pekerja untuk terpengaruh oleh faktor-faktor penyebab cedera, yaitu: postur, kontraksi otot statis, gerakan repetitive dan gaya.
- Menentukan prioritas pekerjaan berdasarkan faktor risiko cedera. Hal ini dilakukan dengan membandingkan nilai tugas-tugas yang berbeda yang dievaluasi menggunakan Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
- Menemukan tindakan yang paling efektif untuk pekerjaan yang memiliki resiko relatif tinggi. Analisis dapat menentukan kontribusi tiap faktor terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan dengan cara melalui nilai tiap faktor resiko.
- Menemukan sejauh mana penngaruh suatu modifikasi atas pekerjaan. Perbaikan secara kuantitatif dapat diukur dengan cara membandingkan penilaian sebelum dan sesudah modifikasi diterapkan.
Analisa
RULA
Pekerja ikan asin melakukan pembersihan dengan membilas ikan yang sudah dibelah dan dibersihkan kotoran didalamnya dengan posisi badan membungkuk 90◦, lengan tangan berada dibawah dan posisi kedua kaki
lurus.
a) Step 1
Pekerja ikan asin ini bertugas untuk mencuci
ikan yang sudah dibersihkan sisiknya serta kotoran yang ada didalam ikan tersebut dengan air yang sudah disiapkan .
Dari pengamatan yang kami lakukan, posisi upper arm pekerja berada pada posisi90◦,
posisi ini bernilai +4.
b) Step 2
Ketika akan membasuh ikan- ikan yang sudah dimasukkan keember, pekerja mengangkatnya. Dari pengamatan kami lower arm pekerja berada pada posisi 60◦
sehingga mendapat nilai +2
c) Step 3
Posisi pembilasan lebih rendah dari wadah ikan, sehingga untuk masuk kepembilasan air pekerja harus jongkok dengan posisi wrist
15◦, posisi ini bernilai +3
d) Step 4
Posisi wrist
twist bengkok, sehingga bernilai +2
e) Step 5
Dengan mengevaluasi hasil dari step 1-4 pada tabel A didapat nilai 4-2-3-2 hasilnya adalah 4
Tabel A.
Upper
Arm
|
Lower
Arm
|
Wrist
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
||||||
Wrist Twist
|
Wrist Twist
|
Wrist Twist
|
Wrist Twist
|
||||||
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
||
1
|
1
|
1
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
|
2
|
1
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
|
3
|
1
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
|
4
|
1
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
2
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
6
|
6
|
|
5
|
1
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
6
|
6
|
6
|
2
|
5
|
6
|
6
|
6
|
6
|
7
|
7
|
7
|
|
3
|
6
|
6
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
8
|
|
6
|
1
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
8
|
8
|
9
|
2
|
7
|
8
|
8
|
8
|
8
|
9
|
9
|
9
|
|
3
|
9
|
9
|
9
|
9
|
9
|
9
|
9
|
9
|
f) Step 6
Dalam pekerjaannya pegawai memerlukan sedikit kerja otot, karena memegang wadah yang ada ikannya untuk dicelupkan ke air
kemudian diangkat kembali, ini dilakukan dengan gerakan lebih dari 4x
dalam 1 menit, maka step ini bernilai +1.
g) Step 7
Pegawai mengangkat beban yang lumayan berat, yaitu mengangkat ikan yang
sudah dibersihkan dan yang
sudah dibilas untuk dibawa ketempat jemuran.
Maka nilai di
step ini +1
h) Step 8
Dengan menambahkan nilai pada step 6 dan step 7 pada nilai di
step 3, didapat wrist and arm score sebesar 5.
i) Step 9
Posisi pembilasan lebih rendah dari wadah ikan, sehingga untuk masuk kepembilasan pekerja harus menunduk sehingga posisi neck
saat pegawai ingin membasuh ikan berada pada 20◦,
maka nilai di
step ini +3
j) Step 10
Posisi trunk pegawai berada pada 60◦+,
karena saat pegawai ingin membilas ikan- ikan harus menunduk sangat rendah untuk menjangkau
air pembilasan. Maka nilai di step ini +4
k) Step 11
Pegawai bekerja dalam posisi berdiri tanpa topangan apapun. Step ini bernilai +2
l) Step 12
Dengan mengevaluasi hasil dari step 9-11 pada Table B
didapat nilai 6
Tabel
B
Neck
|
Trunk
Postur Score
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||||||
Legs
|
Legs
|
Legs
|
Legs
|
Legs
|
Legs
|
|||||||
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
|
1
|
1
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
5
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5
|
5
|
6
|
7
|
7
|
7
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
7
|
4
|
5
|
5
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
8
|
8
|
5
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
6
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
9
|
9
|
9
|
9
|
9
|
m) Step 13
Dalam pekerjaannya pegawai memerlukan sedikit kerja otot, karena memegang wadah yang berisi ikan untuk dicelupkanke air kemudian diangkat kembali, ini dilakukan dengan gerakan lebih dari 4x
dalam 1 menit, maka step ini bernilai +1
n) Step 14
Pegawai mengangkat beban yang lumayan berat,
karena harus mengangkatikan
yang sudah dibersihkan dan mengangkat yang sudah dibilas untuk dibawa ketempat jemuran. Makanilai di step ini +1
o) Step 15
Dengan menambahkan nilai pada step 13 dan step 14 pada nilai di
step 12, didapat neck, trunk, and leg score sebesar 6. Simpan nilai untuk Table
C.
Tabel C
Neck, Trunk, and Leg Score
|
||||||||
Wrist
and arm score
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
1
|
1
|
2
|
3
|
3
|
4
|
5
|
5
|
|
2
|
2
|
2
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
6
|
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
5
|
6
|
6
|
|
5
|
4
|
4
|
4
|
5
|
6
|
7
|
7
|
|
6
|
4
|
4
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
|
7
|
5
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
7
|
|
8+
|
5
|
5
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
p) Hasil akhir
Score yang didapat untuk system ini adalah 6 dimana system ini
beresiko sedang serta perlu dilakukan tindakan dalam waktu dekat.
Tabel kategori tindakan RULA
Kategori Tindakan
|
Level Resiko
|
Tindakan
|
1 – 2
|
Minimum
|
Aman
|
3 – 4
|
Kecil
|
Di
perlukan beberapa waktu ke depan
|
5 – 6
|
Sedang
|
Tindakan
dalam waktu dekat
|
7
|
Tinggi
|
Tindakan
sekarang juga
|
2.3 Metode REBA dan Analisa di Pabrik Ikan Asin
REBA
(Rapid Entire Body Assessment) merupakan salah satu metode yang bisa digunakan
dalam analisa postur kerja. REBA dikembangkan oleh Dr. Sue Hignett dan Dr. Lynn
Mc Atamney yang merupakan ergonom dari universitas di Nottingham (University of
Nottingham’s Institute of Occuptaional Ergonomic).
Rapid
Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang dikembangkan dalam bidang
ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai posisi kerja atau
postur leher, punggung, lengan pergelangan tangan dan kaki seorang operator.
Selain itu metode ini juga dipengaruhi faktor coupling, beban eksternal yang
ditopang oleh tubuh serta aktifitas pekerja.
Salah
satu hal yang membedakan metode REBA dengan metode analisa lainnya adalah dalam
metode ini yang menjadi fokus analisis adalah seluruh bagian tubuh pekerja.
Melalui fokus terhadap keseluruhan postur tubuh ini, diharapkan bisa mengurangi
potensi terjadinya musculoskeletal disorders pada tubuh perkerja.
Dalam
metode REBA ini, analisis terhadap keseluruhan postur tubuh pekerja
dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama atau Group A terdiri dari
bagian neck, trunk, dan legs. Sedangkan bagian kedua atau Group B terdiri dari
upper arms, lower arms, dan wrist.
Penilaian
postur dan pergerakan kerja menggunakan metode REBA melalui tahapan–tahapan
sebagai berikut:
Pengambilan
data postur pekerja dengan menggunakan bantuan video atau foto. Untuk
mendapatkan gambaran sikap (postur) pekerja dari leher, punggung, lengan,
pergelangan tangan hingga kaki secara terperinci dilakukan dengan merekam atau
memotret postur tubuh pekerja. Hal ini dilakukan supaya peneliti mendapatkan
data postur tubuh secara detail (valid), sehingga dari hasil rekaman dan hasil
foto bisa didapatkan data akurat untuk tahap perhitungan serta analisis selanjutnya.
Setelah
didapatkan hasil rekaman dan foto postur tubuh dari pekerja dilakukan
perhitungan nilai. Perhitungan nilai melalui metode REBA ini dimulai dengan
menganalisis posisi neck, trunk, dan leg dengan memberikan score pada
masing-masing komponen. Ketiga komponen tersebut kemudian dikombinasikan ke
dalam sebuah tabel untuk mendapatkan nilai akhir pada bagian pertama atau score
A dan ditambah dengan score untuk force atau load. Selanjutnya dilakukan
scoring pada bagian upper arm, lower arm, dan wrist kemudian ketiga komponen
tersebut dikombinasikan untuk mendapatkan nilai akhir pada bagian kedua atau
score B dan ditambah dengan coupling score. Setelah diperoleh grand score A dan
grand score B, kedua nilai tersebut dikombinasikan ke dalam tabel C, melalui
tabel kombinasi akhir ini kemudian ditambahkan dengan activity score akan
didapat nilai akhir yang akan menggambarkan hasil analisis postur kerja.
Dari
final REBA score dapat diperoleh skala dari level tiap aksi yang akan
memberikan pannduan untuk resiko dari tiap level dan aksi yang dibutuhkan.
Perhitungan analisis postur ini dilakukan untuk kedua sisi tubuh, kiri dan
kanan.
Analisa
dipabrik Ikan Asin
Pekerja
sedang melakukan penataan ikan asin yang sudah dibersihkan, dengan posisi kedua kaki tertekuk dan posisi leher menunduk. Batas menjemur sampai sore
dan dilakukan setiap hari.
a) Step 1
Pegawai ikan asin ini bertugas untuk meletakan ikan yang sudah dibersihkan dan dibilas untuk diletakan ketempat penjemuran. Dilakukan dengan cara ikan diambil satu persatu secara horizontal, agar ikan tertata rapih, tidak bertumpuk dan juga bias kering dalam sehari. Dari pengamatan yang kami lakukan, pegawai melakukan seluruh kegiatan kerjanya dengan posisi leher 20◦+, meskipun dalam beberapa pekerjaan seperti mengangkat dan memindah posisi leher sedikit terangkat, maka step ini kami berinilai +2
b) Step 2
Pada saat mengambil ikan dan dirapihkan secara vertical di tempat penjemuran, posisi trunk
pegawai berada pada posisi sedikit membungkuk.
Maka untuk kegiatan ini kami
berinilai +3
c) Step 3
Saat menjemur atau merapihkan ikan ketempat penjemuran. Posisi kaki berada pada>60◦,
maka step ini kami berinilai +2
d) Step 4
Dengan
mengevaluasi hasil dari step 1-3, maka nilai yang didapatkan pada step ini
adalah 5
Tabel A
LEHER
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
|||||||||||
KAKI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
BADAN
|
1
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
3
|
3
|
5
|
6
|
2
|
2
|
3
|
4
|
5
|
3
|
4
|
5
|
6
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
3
|
2
|
4
|
5
|
6
|
4
|
5
|
6
|
7
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
4
|
3
|
5
|
6
|
7
|
5
|
6
|
7
|
8
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|
5
|
4
|
6
|
7
|
8
|
6
|
7
|
8
|
9
|
7
|
8
|
9
|
9
|
e) Step 5
Beban yang diangkat saat membilas maupun menjemur sedikit berat, sekitar 11-15 kg. maka nilai di
step ini sebesar +1
f) Step 6
Jumlah
nilai di step 4 dan 5 sebesar 6 Nilai disimpan untuk kemudian dievaluasi di
tabel C.
g) Step 7
Pegawai ikan asin
mengangkat beban dengan posisi upper arm membentuk sudut 20o-45o sehingga nilai
untuk step ini +2.
h) Step 8
Pegawai ikan asin
mengangkat beban dengan posisi lower arm membentuk sudut lebih besar dari
100 o , maka nilai di step ini sebesar +2.
100 o , maka nilai di step ini sebesar +2.
i)
Step 9
Posisi
pergelangan tangan pegawai ikan asin
berada pada posisi 15◦+, maka nilai
pada step ini sebesar +2.
j)
Step 10
Dengan
menggunakan Tabel B dari hasil score pada step 7-9 maka nilainya adalah 3.
TABEL
B
LENGAN BAWAH
|
|||||||
1
|
2
|
||||||
PERGELANGAN
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
LENGAN
ATAS
|
1
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
2
|
1
|
2
|
3
|
2
|
3
|
4
|
|
3
|
3
|
4
|
5
|
4
|
5
|
5
|
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
6
|
7
|
|
5
|
6
|
7
|
8
|
7
|
8
|
8
|
|
6
|
7
|
8
|
8
|
8
|
9
|
9
|
k)
Step 11
Pegawai
ikan asin memegang beban dengan baik, maka nilai untuk step ini adalah +0.
l)
Step 12
Jumlah
score untuk step 10 dan 11 adalah 3. Maka nilai untuk analisis lengan dan
pergelangan adalah 3. Dengan
membandingkan dengan score A, didapat nilai dari tabel C sebesar 4.
Table
C
Nilai skor A
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
1
|
1
|
2
|
3
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
7
|
7
|
1
|
Nilai
skor B
|
1
|
2
|
2
|
3
|
4
|
4
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
8
|
2
|
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
7
|
8
|
8
|
8
|
3
|
|
3
|
4
|
4
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
8
|
9
|
9
|
9
|
4
|
|
4
|
4
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
8
|
9
|
9
|
9
|
9
|
5
|
|
6
|
6
|
6
|
7
|
8
|
8
|
9
|
9
|
10
|
10
|
10
|
10
|
6
|
|
7
|
7
|
7
|
7
|
8
|
9
|
9
|
10
|
10
|
11
|
11
|
11
|
7
|
|
8
|
8
|
8
|
9
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
11
|
11
|
11
|
8
|
|
9
|
9
|
9
|
10
|
10
|
10
|
11
|
11
|
11
|
12
|
12
|
12
|
9
|
|
10
|
10
|
10
|
11
|
11
|
11
|
11
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
10
|
|
11
|
11
|
11
|
11
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
11
|
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
m) Step 13
Pegawai ikan asin
melakukan gerakan statis lebih dari 1 menit, melakukan gerakan yang sama lebih
dari 4 menit, dan mengubah postur tubuh, maka nilai aktivitas yang diperoleh adalah +1.
n)
Hasil akhir : 5 kategori sedang dan perlu adanya
tindakan.
Table tindakan
Skor REBA
|
Level Resiko
|
Level Tindakan
|
Tindakan /evaluasi lebih lanjut
|
1
|
dapat diabaikan
|
0
|
tidak perlu tindakan
|
2-3
|
rendah
|
1
|
mungkin diperlukan
tindakan
|
4-7
|
sedang
|
2
|
perlu tindakan
|
8-10
|
tinggi
|
3
|
perlu tindakan secepatnya
|
11-15
|
sangat tinggi
|
4
|
perlu tindakan sekarang
juga
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa setiap proses penelitian atau pengambilan data nilai OWAS,
RULA maupun REBA yang di ambil merupakan hasil dari pengambilan data secara
langsung yang akan diproses untuk menentukan nilai OWAS, RULA maupun REBA
dimana hasil yang diperoleh ialah level resiko pekerjaan rendah/sedang dan
perlu adanya tindakan dalam waktu dekat bagi para pekerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bambangwisanggeni.wordpress.com/2011/03/03/reba-rapid-entire-body-assesment/
http://www.academia.edu/9573299/analisis-RULA-dan-REBA/
http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/03/alisis-postur-kerja-reba.html?m=1
#SEMOGA BERMANFAAT :)
#SEMOGA BERMANFAAT :)
Bisa minta emailnya? Thanks
BalasHapus